Jumat, 12 Juni 2020
Kita Telah Terminabobok kan Oleh Kejayaan Dan Kehebatan Masa Lalu, Tentang Ranah Minang..
Negeri Para Ulama, Negeri Para Tokoh, Negeri Para Pemikir..
Sech Khatib Alminang Kabawi ( Iman, Guru Khatib Di Masjidil Haram ) Guru Pendiri NU dan Muhammadiyah ,
Sech Yasin Alfadani ( Ahli Sanat Dunia )
Hatta ( Wakil Presiden )
Mr.Asaad ( Acting Presiden )
Buya Hamka ( Ulama ,Non Arab Bergelar Profesor Dari Alazhar )
Rajo Sulaiman ( Pendiri Kota Manila Fhilipina )
Ishak Bin Yusop ( Presiden Pertama Singapura )
Tan Malaka ( Pencetus Nama Republik Near De Repubik )
Abdul Moes ( Pencetus ITB )
Dan Masih Banyak Lagi..
Namun Saat ini Anak minang Hanya Membanggakan Kehebatan Masa lalu, Tanpa mau Mengikuti Apa Yang Telah Mereka Fikir kan, mereka perbuat Bagi Nagari, Tamah Kaum , Bagi Bangsa Bahkan Bagi Dunia..
Setelah Saya Amati , teliti Apa yang Menjadikan Putra Minang Kabau Dulu nya Begitu Unggul Dari Suku Lain ??
Ternyata Ada 4 Tempat , Empat Masa Yang Mereka Lalui .
PERTAMA TEMPAT MERANGKAK ( Masa Kecil )
Merangkak Di Rumah Kaum, Di Didik , Di Ajari Di Asuh Oleh Ayah ibu, Sunsanak, mamak , Sehingga Timbul Kecintaan Pada Diri, Dunsanak, kaum Dan Pada Orang Tua..
KEDUA TEMPAT DUDUK ( REMAJA ) Yaitu SURAU
Menduduk kan Akhak , Moral , Adab melanjutkan Didikan Masa Merangkak Di Rumah Kaum,
Dan untuk Menduduk kan Pemahaman Agama ..
KETIGA TEMPAT BERDIRI / TAGAK / BELAJAR MELANGKAH( Di Halamam Surau ) Belajar SILAT..
Ada Empat Langkah Yang Di Bimbing
Pertama Langkah Maju kalau Benar,Langkah Mundur Jika Salah , Kekiri Dan Ke Kanan Menghindari Sengketa..
KE EMPAT TEMPAT BERLARI ( RANTAU )
Mencari Ilmu, Pengalaman, pergaulan Dan Kehidupan ,
Setelah Tau Adab, etika , Tanggung jawab ke kaum?
Dapat Ajaran Dari Ayah;ibu, mamak, dunsanak ( Di Rumah Kaum )
Lalu Dada Di isi Ilmu Agama , Langkah Di Perbaiki ,
Kapan Harus Maju, mundur dan Mengjindari Sengketa ( Di Surau )
Baru lah Anak Minang Di Lepas Berlari ( MERANTAU )
Ini lah Modal Anak Minang Dulu nya Sehingga Mampu Membuat Bangga Kaum nya , Nagari Dan Agama nya..
Apa yang Terjadi Pada Minang Hari ini ?
Lahir Di Rantau , Tidak Pernah Dapat Ajaran Dari Mamak , Dunsanak, Jarang Ke Masjid Dan Surau ..
Namun Sukses Di Tanah Rantau ,
Jadi pengusaha, Pejabat Lalu Mengambil Tuah , Gelar Kehormatan Di Nagari ( Di Angkek Datuak )
Lalu Hilang Dari Nagari Tanpa Kepedulian, Tanggung Jawab Pada Kaum Dan Nagari..
Mengadopsi Adat Luar ,
Ketika Butuh ( Pilkada, Pileg, pilpres ) Pulng Kampung ,
Sebagai Putra Daerah Dengan embel - embel Suku Dan Gelar Adat..
Sehingga Mendapat Dukungan Mewakili Atas Nama Daerah, Kampung Halalaman Dan Atas Nama Ranah Minang..
Lalu apa Kebangaan, Tuah Kepada Kaum,Nagari , Daerah.
Kita jawab saja Sendiri - sendiri
Dan Tradisi ini Berlanjut , Menularkan nya Kepada Generasi Berikut nya,
Inilah Yang Merubah Kebiasaan, Tatanan , Marwah
Dan Kehebatan Minang, Kajayan Ranah Minang Di Masa lalu..
Apakah Kita Merasa Harus Mengembalikan Systim,
Metode Dan Kebiasaan Masa lalu Ranah Minang ??
Atau Mengikuti Systim masa kini ??
Mari Ki
ta Diskusikan Bersama Sama..
" Sutan Mangkuto "
Empat Masa Yang di Lalui Orang Minangkabau
Kita Telah Terminabobok kan Oleh Kejayaan Dan Kehebatan Masa Lalu, Tentang Ranah Minang..
Negeri Para Ulama, Negeri Para Tokoh, Negeri Para Pemikir..
Sech Khatib Alminang Kabawi ( Iman, Guru Khatib Di Masjidil Haram ) Guru Pendiri NU dan Muhammadiyah ,
Sech Yasin Alfadani ( Ahli Sanat Dunia )
Hatta ( Wakil Presiden )
Mr.Asaad ( Acting Presiden )
Buya Hamka ( Ulama ,Non Arab Bergelar Profesor Dari Alazhar )
Rajo Sulaiman ( Pendiri Kota Manila Fhilipina )
Ishak Bin Yusop ( Presiden Pertama Singapura )
Tan Malaka ( Pencetus Nama Republik Near De Repubik )
Abdul Moes ( Pencetus ITB )
Dan Masih Banyak Lagi..
Namun Saat ini Anak minang Hanya Membanggakan Kehebatan Masa lalu, Tanpa mau Mengikuti Apa Yang Telah Mereka Fikir kan, mereka perbuat Bagi Nagari, Tamah Kaum , Bagi Bangsa Bahkan Bagi Dunia..
Setelah Saya Amati , teliti Apa yang Menjadikan Putra Minang Kabau Dulu nya Begitu Unggul Dari Suku Lain ??
Ternyata Ada 4 Tempat , Empat Masa Yang Mereka Lalui .
PERTAMA TEMPAT MERANGKAK ( Masa Kecil )
Merangkak Di Rumah Kaum, Di Didik , Di Ajari Di Asuh Oleh Ayah ibu, Sunsanak, mamak , Sehingga Timbul Kecintaan Pada Diri, Dunsanak, kaum Dan Pada Orang Tua..
KEDUA TEMPAT DUDUK ( REMAJA ) Yaitu SURAU
Menduduk kan Akhak , Moral , Adab melanjutkan Didikan Masa Merangkak Di Rumah Kaum,
Dan untuk Menduduk kan Pemahaman Agama ..
KETIGA TEMPAT BERDIRI / TAGAK / BELAJAR MELANGKAH( Di Halamam Surau ) Belajar SILAT..
Ada Empat Langkah Yang Di Bimbing
Pertama Langkah Maju kalau Benar,Langkah Mundur Jika Salah , Kekiri Dan Ke Kanan Menghindari Sengketa..
KE EMPAT TEMPAT BERLARI ( RANTAU )
Mencari Ilmu, Pengalaman, pergaulan Dan Kehidupan ,
Setelah Tau Adab, etika , Tanggung jawab ke kaum?
Dapat Ajaran Dari Ayah;ibu, mamak, dunsanak ( Di Rumah Kaum )
Lalu Dada Di isi Ilmu Agama , Langkah Di Perbaiki ,
Kapan Harus Maju, mundur dan Mengjindari Sengketa ( Di Surau )
Baru lah Anak Minang Di Lepas Berlari ( MERANTAU )
Ini lah Modal Anak Minang Dulu nya Sehingga Mampu Membuat Bangga Kaum nya , Nagari Dan Agama nya..
Apa yang Terjadi Pada Minang Hari ini ?
Lahir Di Rantau , Tidak Pernah Dapat Ajaran Dari Mamak , Dunsanak, Jarang Ke Masjid Dan Surau ..
Namun Sukses Di Tanah Rantau ,
Jadi pengusaha, Pejabat Lalu Mengambil Tuah , Gelar Kehormatan Di Nagari ( Di Angkek Datuak )
Lalu Hilang Dari Nagari Tanpa Kepedulian, Tanggung Jawab Pada Kaum Dan Nagari..
Mengadopsi Adat Luar ,
Ketika Butuh ( Pilkada, Pileg, pilpres ) Pulng Kampung ,
Sebagai Putra Daerah Dengan embel - embel Suku Dan Gelar Adat..
Sehingga Mendapat Dukungan Mewakili Atas Nama Daerah, Kampung Halalaman Dan Atas Nama Ranah Minang..
Lalu apa Kebangaan, Tuah Kepada Kaum,Nagari , Daerah.
Kita jawab saja Sendiri - sendiri
Dan Tradisi ini Berlanjut , Menularkan nya Kepada Generasi Berikut nya,
Inilah Yang Merubah Kebiasaan, Tatanan , Marwah
Dan Kehebatan Minang, Kajayan Ranah Minang Di Masa lalu..
Apakah Kita Merasa Harus Mengembalikan Systim,
Metode Dan Kebiasaan Masa lalu Ranah Minang ??
Atau Mengikuti Systim masa kini ??
Mari Ki
ta Diskusikan Bersama Sama..
" Sutan Mangkuto "

