Tanah Datar, Parik Paga Nagari. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dan pengkajian politik dibawah bendera ‘Studia Politika’ mengungkap perilaku pemilih Milenial di Tanah Datar untuk pilkada th 2020. Ekspose kajian akademik ini disampaikan oleh Novi Budiman, M.Si, Rabu 17 Juni 2020. Novi Budiman merupakan Direktur pusat kajian politik ‘Studia Politika’ dan alumni Fisip UGM .
Pemilih Milenial adalah pemilih yang berusia antara 17 s-d 35 tahun. Jumlah rata rata pemilih Milenial secara nasional adalah 35 – 40 persen dari total pemilih. Untuk Tanah Datar berjumlah sekitar 35 persen. Totalnya tinggal dikalikan saja dengan jumlah pemilih di Tanah Datar sekitar 270.000 an. Sampel diambil di seluruh kecamatan dengan teknik multi stage random sampling.
Menurut Novi, pemilih Milenial yang belum menetapkan pilihan sebanyak 63 persen. Yang menarik lagi adalah sebanyak 63.1 persen pemilih milenial tidak mempermasalahkan daerah asal kandidat. Artinya, pemilih Milenial akan memilih siapa yang mereka suka tanpa mempertimbangkan daerahnya. Apakah dari Lintau, Pariangan, Lima Kaum atau daerah lainnya. Sedangkan untuk faktor kesukuan, 78.3 persen pemilih Milenial tidak terpengaruh dengan suku kandidat.
Yang paling menarik dari temuan penelitian ini adalah bahwa 95 persen pemilih Milenial akan memilih calon yang keagamaannya bagus. Ini adalah bukti bahwa faktor keagamaan kandidat harus orang yang taat beragama dan memiliki akhlak yang baik. “Dari seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya tiga analisis saja yang boleh diekspose karena terkait dengan kode etik penelitian” ujar Novi.
Ketika didesak oleh berbagai media untuk diekspose semua data tersebut peneliti belum bersedia. “mungkin nanti ada forumnya yg tepat” tegas Novi. Bagi balonbup yang akan berpacu di Tanah Datar tentu data ini sangat penting sebab pemilih Milenial jumlahnya cukup besar. Tim sukses calonbup harus memikirkan strategi pemenangan untuk meraih suara milenal ini jika calonnya ingin sukses. (Doni./Red).

