Yhohannes Neoldy. Diberdayakan oleh Blogger.

Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat dikunjungi Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian, S.H., M.H


Wakil Bupati Richi Aprian melakukan kunjungan silaturahmi ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Sumatera Barat, Rabu (10/03/21) di Nagari Pagaruyung. Kunjungan perdana ini diterima langsung Kepala BPCB Sumbar Teguh Hidayat beserta jajaran di aula setempat. Dalam Kunjungan tersebut Bapak Richi Aprian didampingi Kadis Dikbud Riswandi dan Kabid Kebudayaan Abrar Mukhlis. 

Menurut Wakil Bupati Tanah Datar banyak hal yang bisa dikerjasamakan oleh Pemerintah Daerah  dengan BPCB Sumatera Barat dalam hal pelestarian Cagar Budaya.

"Penempatan kantor BPCB Sumatera Barat yang mempunyai wilayah kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau di Kabupaten Tanah Datar oleh pemerintah pusat bukan tanpa alasan. Karena hampir di seluruh nagari di Tanah Datar terdapat cagar budaya, sehingga memudahkan BPCB dalam menjalankan tugas," ujarnya.

Wabup Richi berharap, kedepannya dengan pertemuan ini akan ada tindak lanjut bersama dan saling bersinergi untuk lebih menggali potensi cagar budaya, tidak hanya penataan dan pelestariannya tetapi lebih optimal pemanfaatannya untuk pendidikan dan pariwisata.

“Kami punya harapan besar dengan kepemimpinan baru di Tanah Datar agar sektor budaya sudah saatnya menjadi anak emas yang menjadi perhatian bersama,” sampai Teguh. Ungkap Kepala BPCB Teguh Hidayat dalam menyambut baik tawaran sinergitas dan kerjasama tersebut.


Inisiatif kunjungan kali ini terkait erat dengan rencana Renovasi Rumah Dinas Wakil Bupati dan dijadikan momentum untuk memperkuat proses pelestarian cagar budaya di Kabupaten Tanah Datar.

Dalam pertemuan yang berlangsung santai dan suasana kekeluargaan itu, di hadapan tuan rumah, Wakil Bupati manyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Tanah Datar perlu berdiskusi dan meminta masukan teknis karena menyadari sepenuhnya bahwa Rumah Dinas Wakil Bupati merupakan Cagar Budaya.

Momentum yang baik tersebut dimanfaatkan oleh tuan rumah untuk memaparkan profil BPCB Provinsi Sumatera, potensi cagar budaya di Kabupaten Tanah Datar, bagaimana pelestarian cagar budaya dilakukan, tugas dan wewenang Pemerintah Daerah dalam pelestarian, pengelolaan cagar budaya serta pembagian kewenangan pengelolaan cagar budaya sesuai Undang-undang Republik Indonesia nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Undang-undang Republik Indonesia nomor nomor 5 tentang Pemajuan Kebudayaan serta Undang-undang Republik Indonesia nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.

Teguh juga menyampaikan kalau Tanah Datar punya potensi luar biasa di bidang budaya. “Tanah Datar dikenal sebagai Luhak Nan Tuo, punya potensi wisata alam dan wisata budaya yang banyak. Di sisi cagar budaya, Tanah Datar terbilang lengkap, mulai dari cagar budaya pra sejarah, Hindu-Budha, Islam, Kolonial, kependudukan Jepang, pasca kemerdekaan hingga tradisional. Tercatat sementara 68 buah objek cagar budaya, selain itu Tanah Datar juga kaya budaya non benda seperti tradisi, kesenian, kuliner dan sebagainya” urainya.

Dengan potensi yang sangat besar ini, sebut Teguh, sangat rugi pemerintah daerah tidak bisa mengembangkan dan memanfaatkannya.

“Jangan biar cagar budaya menguap tanpa ada narasi, perlu ada sentuhan-sentuhan khusus. Jangan hanya mengandalkan Istano Basa Pagaruyung saja, tanpa mengkonesikan dengan cagar budaya lain. BPCB siap membantu, tidak melulu teknis pelestarian tetapi juga edukasi dan pengembangan serta pemanfaatan. Manfaatkan kami,” tutur Teguh.

Wakil Bupati mengapresiasi program-program Pelestarian Cagar Budaya yang telah dilakukan oleh BPCB Provinsi Sumatera Barat.

Secara eksplisit, Pak Wabup menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah akan mendukung program-program pemerintah terkait Kebudayaan khususnya pelestarian cagar budaya yang ada di Kabupaten Tanah Datar, seperti menindaklanjuti Masterplan Benteng Van der Capellen yang telah disusun pada tahun 2013. Hal itu tidak akan terlepas dari sinergi antara Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dengan pihak BPCB Provinsi Sumatera Barat. Ia bercita-cita bahwa perlu ada organisasi perangkat daerah yang khusus menangani urusan kebudayaan.(Nes)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

           
By :YNW