Yhohannes Neoldy. Diberdayakan oleh Blogger.
Jumat, 10 Oktober 2025

Bersama Membangun Sumatera Barat Sejahtera dan Maju(Opini dalam rangka HUT ke-80 Provinsi Sumatera Barat, 1 Oktober 2025)

Delapan puluh tahun perjalanan Sumatera Barat bukanlah waktu yang singkat. Sejak ditetapkan sebagai provinsi pada 1 Oktober 1945, ranah Minang telah menjadi bagian penting dari denyut nadi kebangsaan Indonesia. Dari lembah-lembah hijau dan bukit-bukit yang menjulang, dari surau-surau kecil hingga balai adat nan megah, Sumatera Barat melahirkan tokoh-tokoh besar yang menjadi penggerak sejarah bangsa: Soekarno dan Hatta mengumandangkan kemerdekaan dengan semangat yang juga dibesarkan oleh nilai “adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah”; Sutan Syahrir dan Tan Malaka menyalakan api intelektual dan perlawanan dari tanah Minangkabau yang cinta kemerdekaan dan keadilan.

Kini, delapan dekade berlalu, Sumatera Barat berdiri di persimpangan antara masa lalu yang gemilang dan masa depan yang menuntut kebangkitan baru. Peringatan ulang tahun ke-80 ini bukan hanya selebrasi, tetapi momentum refleksi apakah kita masih setia pada akar nilai yang menjadikan ranah ini besar? Apakah filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah masih hidup dalam kebijakan publik, pendidikan, dan kehidupan sosial?

Menatap Masa Depan dengan Kearifan Lokal dan Inovasi Global

Sumatera Barat ke depan tidak cukup hanya bertumpu pada nostalgia sejarah dan romantisme budaya. Ia perlu melangkah ke depan dengan visi baru: membangun kesejahteraan yang berkeadilan dan kemajuan yang berkarakter.

Kesejahteraan yang sejati lahir ketika pembangunan tidak hanya mengukur pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan kesempatan. Kabupaten dan kota di pedalaman seperti Solok Selatan, Pasaman, Limapuluh Kota, dan Kepulauan Mentawai harus menjadi bagian dari nadi ekonomi yang sama dengan Padang dan Bukittinggi. Infrastruktur digital dan konektivitas antarwilayah menjadi kunci agar seluruh anak nagari bisa mengakses dunia tanpa meninggalkan akar adat dan identitasnya.

Di era global ini, Sumatera Barat juga dituntut melahirkan generasi rantau digital anak muda Minang yang cerdas, inovatif, dan tetap berpegang pada nilai budi. Jika dulu mereka merantau membawa dagang dan ilmu, kini mereka harus mampu merantau di dunia teknologi, sains, dan ekonomi kreatif, membawa nama baik Ranah Minang di pentas dunia.

Adat dan Agama Sebagai Fondasi Peradaban Modern

Adat Minangkabau bukanlah warisan statis; ia adalah sistem nilai yang hidup, lentur, dan dapat beradaptasi. Dalam konteks pembangunan modern, prinsip musyawarah, tanggung jawab sosial, dan keseimbangan antara dunia dan akhirat menjadi modal sosial yang kuat. Pemerintah daerah perlu menjadikan nilai adat dan agama sebagai dasar etika publik, bukan sekadar simbol atau jargon politik.

Ketika korupsi, kesenjangan, dan krisis moral mengancam, kearifan lokal Minangkabau bisa menjadi benteng. Pepatah “Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang” mengajarkan gotong royong yang sesungguhnya bukan hanya dalam bentuk kegiatan seremonial, tetapi dalam kebijakan nyata yang menyejahterakan masyarakat.

Menuju Sumatera Barat Sejahtera dan Maju

Sumatera Barat masa depan harus menjadi provinsi yang berpijak pada nilai, berlari dengan inovasi. Daerah ini memiliki potensi luar biasa: pertanian organik yang mendunia, pariwisata berbasis budaya yang autentik, dan SDM yang unggul karena tradisi intelektualnya yang panjang. Yang dibutuhkan kini adalah sinergi antara pemerintah, ninik mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan generasi muda.

HUT ke-80 ini harus menjadi titik tolak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan lintas generasi. Pemerintah daerah perlu membuka ruang dialog yang hidup antara nilai adat dan arah pembangunan modern. Dunia pendidikan mesti menjadi pusat pembentukan karakter dan kreativitas, bukan sekadar tempat mengejar ijazah.

Penutup: Dari Ranah ke Dunia

Delapan puluh tahun telah membuktikan bahwa Sumatera Barat tidak pernah kekurangan orang hebat tapi kini saatnya membuktikan bahwa Sumatera Barat juga tidak kekurangan sistem yang hebat. Dengan semangat basamo mangko manjadi, marilah kita jadikan HUT ke-80 ini sebagai momentum kebangkitan baru: membangun provinsi yang sejahtera, maju, dan berakar kuat pada nilai luhur yang menjadikan Minangkabau istimewa di mata dunia.

Selamat Ulang Tahun ke-80 Provinsi Sumatera Barat.
Semoga Ranah Minang selalu diberkahi Allah maju tanpa kehilangan jati diri, modern tanpa meninggalkan akar tradisi.
           
By :YNW